Pada artikel sebelumnya, saya mengatakan bahwa salah satu problem yang dialami UMKM Indonesia adalah ketidakmampuannya membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Problem ini paling banyak dihadapi dan menjadi kendala utama yang menghambat perkembangan perusahaan. Jadi jika perusahaan ingin maju dan berkembang maka masalah ini harus diselesaikan.
Melalui artikel ini saya mencoba membahas 3 hal yang harus dilakukan oleh perusahaan agar mendapatkan SDM yang handal dan bisa menjadi aset perusahaan.
Cara Mendapatkan SDM Handal
1. Merekrut SDM Yang Tepat
Hal pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah memilih atau merekrut SDM yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Perusahaan harus mampu mendeskripsikan spesifikasi setiap karyawan yang diperlukan (Job specification & Job Description). Misalnya: kasir berusia maksimal 30 tahun dan harus memiliki ketelitian yang tinggi, customer service wajib memiliki pengalaman 1 tahun dibidangnya dan orang yang pandai berkomunikasi dan ramah, manajer harus pernah memiliki leadership dan bisa mengayomi tim, dan kebutuhan lain untuk setiap posisi.
Jika hal ini diperhatikan maka proses merekrut juga akan menjadi benar dan sebaliknya jika proses menentukan spesifikasi karyawan salah maka proses rekrut juga otomatis akan salah dan menyebabkan masalah kedepannya.
Setiap merekrut karyawan maka perusahaan harus punya standard test yang jelas agar tidak salah rekrut. Sangat tidak dianjurkan merekrut dengan feeling ‘kayaknya cocok’ dan ‘tanpa ada standard baku’. Salah satu alat test sederhana yang bisa digunakan antara lain Test DISC. Melalui test ini akan terlihat karakter seseorang, apakah Dominan, Intim, Stabil atau Cermat. Tiap pekerjaan memerlukan karakter yang berbeda-beda, misalnya kasir biasanya adalah orang yang Cermat, customer service lebih tepat orang yang Intim, dan lain sebagainya.
2. Membina SDM Dengan Benar
Setelah proses rekrut dilakukan dengan cara yang tepat maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah membina SDM dengan benar. Setiap SDM yang masuk ke perusahaan harus dilatih dengan program pelatihan (kurikulum) yang jelas. Jangan pernah berharap bahwa karyawan baru akan dapat langsung bekerja tanpa dilatih. Untuk menciptkan SDM dengan standard yang diinginkan perusahaan maka diperlukan standard pelatihan yang benar juga.
Pelatihan tahap awal (biasanya tentang Visi Misi Value dan Product Knowledge) sangat penting, namun demikian tidak berarti bahwa pelatihan cukup dilakukan satu kali saja. Pelatihan kepada SDM sebaiknya dilakukan secara teratur dengan pola yang terstruktur seperti sekolah. Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan setiap SDM agar hari demi hari mereka semakin kompeten dan bisa bekerja semakin baik. Perusahaan yang sukses selalu memiliki pusat pelatihan atau training center yang baik dan terpadu.
3. Merawat SDM Yang Sudah Ada
Hal ketiga yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tentang cara merawat SDM dengan baik dan benar. Setelah proses merekerut SDM dilakukan dengan tepat dan membina SDM dilaksanakan dengan cara yang benar, maka tugas selanjutnya adalah bagaimana perusahaan memberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) kepada semua karyawannya.
Reward adalah sesuatu yang diberikan perusahaan untuk karyawannya ketika mereka bekerja dengan baik dan menjalankan seluruh kewajibannya, sedangkan punishment adalah hukuman atau peringatan yang diberikan kepada karyawan sebagai cara agar mereka tahu kesalahannya dan dapat berubah ke arah yang lebih baik.
Banyak perusahaan lebih memiliki cara punishment dan masing jarang yang memberikan reward. Hal inilah yang menyebabkan karyawan tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal terbaik karena tidak adanya faktor pendorong. Jadi prinsip ‘rajin malas sama saja’ harus diubah menajdi ‘karyawan rajin dapat reward dan karyawan malas mendapat punishment’. Jika ini tidak dilakukan, maka karyawan rajin akan keluar dari perusahaan karena merasa tidak ada penghargaan dan karyawan malas akan cenderung bertahan karena merasa enak.
Semoga artikel ini memberi gambaran yang benar tentang cara membangun SDM di perusahaan Anda. Selamat mencoba dan sukses sukses untuk UMKM Indonesia.