Ketika mendengar kata POS atau Point of Sale, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Mungkin langsung terpikir aplikasi kasir untuk mencatat penjualan. Ini ada benarnya. Namun alangkah baiknya Anda mencari tahu secara lengkap pengertian Point of Sale dan jenis-jenisnya dulu agar Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Point of Sale adalah …
Pengertian Point of Sale adalah titik di mana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Itulah sebabnya banyak yang menyebut Point of Sale sebagai gabungan antara meja kasir, mesin kasir, sekaligus titik akhir tempat terjadinya proses transaksi penjualan.
Bentuknya berupa sistem yang terdiri dari perangkat keras (seperti komputer, printer untuk cetak struk, dan barcode scanner) dan perangkat lunak.
Baik perangkat keras maupun perangkat lunak tersebut akan bekerja bersama-sama mencatat seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam periode tertentu, menghitung total pembayaran, menerima pembayaran, membuat laporan keuangan lengkap, hingga mengelola stok barang.
Bisnis apa saja yang bisa menggunakan Point of Sale (POS)? Mulai dari warung makan, toko kelontong, mini market, salon, bengkel, kafe, restoran, laundry dan berbagai jenis bisnis lainnya, termasuk bisnis online dan jasa, bisa menggunakan sistem POS ini.
4 Jenis Point of Sale (POS)
Secara umum, ada 4 jenis Point of Sale yang bisa Anda gunakan untuk mengelola bisnis. Tiap jenis punya manfaat, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Lanjutkan membaca ulasannya supaya Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda...
1. Sistem Point of Sale Tradisional
POS tradisional adalah sistem POS sederhana yang mudah digunakan oleh orang yang bahkan belum terbiasa dengan teknologi modern.
Sistem POS tradisional juga bisa bekerja tanpa koneksi internet lho. Namun sayangnya Anda perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunaknya.
Meskipun tetap memiliki fungsi penting bagi pengelolaan dan penerimaan transaksi, Point of Sale tradisional memiliki banyak kekurangan, seperti:
- Keterbatasan fungsi dan fitur.
- Belum bisa mengintegrasikan data secara real time.
- Tak tersedia fitur untuk mengelola stok barang secara otomatis dan pembuatan laporan keuangan.
- Sulit untuk melakukan pelacakan data saat Anda membutuhkan data tertentu.
2. Point of Sale Mobile
Saat menggunakan Point of Sale mobile, Anda hanya membutuhkan smartphone atau tablet. Kemudian jika ingin mempercepat proses input data produk yang terjual, Anda perlu menambahkan barcode scanner, dan printer untuk cetak struk.
Dengan perangkat Point of Sale mobile ini, Anda sudah bisa mencatat transaksi, menghitung jumlah total penjualan secara cepat, dan menerima pembayaran. Bahkan Anda bisa dengan mudah menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) lho.
Fiturnya juga jauh lebih lengkap dibandingkan dengan POS tradisional. Hal ini jelas menguntungkan bagi Anda para pemilik bisnis.
Sebab, Anda bisa mengelola bisnis dengan lebih efisien, melacak penjualan dan pendapatan, mengelola stok barang dan inventori, mengelola pelanggan, dan melakukan analisis bisnis secara komprehensif.
Lalu, apa kekurangan dari sistem ini? Anda perlu mengeluarkan biaya berlangganan dan pembelian perangkat pendukung, seperti printer maupun barcode scanner. Lalu, Anda juga perlu melakukan kustomisasi agar sesuai kebutuhan bisnis, input data produk, dan sebagainya.
Selain itu, ada proses adaptasi dan pelatihan karyawan agar bisa menggunakan keseluruhan sistem dengan baik. Catatan penting yang perlu Anda perhatikan adalah pastikan memilih POS mobile yang sudah memiliki tingkat keamanan terjamin, seperti iReap POS, contohnya.
Menggunakan Point of Sale iReap POS, Anda akan sangat terbantu dalam mencatat transaksi bisnis, mengelola penjualan, stok barang, dan inventori, bahkan praktis dalam membuat laporan keuangan yang detail dan lengkap secara real time.
Keunggulan lainnya, iReap POS sudah terintegrasi dengan QRIS sehingga memungkinkan Anda menerima pembayaran dari berbagai metode, seperti e-wallet, transfer bank, kartu kredit, dan sebagainya.
3. POS Cloud
Point of Sale berbasis cloud memungkinkan data transaksi bisnis tersimpan secara online, sehingga Anda jadi lebih mudah untuk mengaksesnya, bahkan untuk melakukan analisis, dari mana saja dan kapan saja.
Keuntungan lain dari penggunaan POS Cloud, fiturnya banyak dan lengkap, bahkan sudah tersedia pembaruan otomatis dan integrasi dengan sistem lainnya.
4. Self-Service Kios
Pernahkah Anda datang ke restoran cepat saji, restoran konvensional, atau bandara, kemudian melakukan pemesanan makanan,minuman atau produk melalui mesin layanan mandiri.
Nah, mesin tersebut disebut juga dengan self-service Kios yang merupakan bagian dari Point of Sale.
Bisa dikatakan, pengertian Self-Service Kios adalah perangkat otomatis yang dirancang untuk memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas atau transaksi sendiri, tanpa perlu interaksi langsung dengan petugas atau pegawai.
Kios mandiri ini biasanya sudah lengkap dengan layar sentuh atau antarmuka yang intuitif, sehingga memungkinkan penggunanya memilih opsi, memasukkan informasi, dan menyelesaikan tugas tertentu dengan mudah.
Contoh penggunaan Self-Service Kios, antara lain:
- Pemesanan makanan dan minuman di restoran atau kafe, termasuk memilih menu, menyesuaikan pesanan, dan membayar secara mandiri.
- Pembelian tiket untuk transportasi umum, bioskop, atau acara lainnya.
- Check-in untuk penerbangan atau acara dengan mencetak tiket atau mendapatkan barcode.
- Pembayaran tagihan atau transaksi perbankan, seperti menyetor atau menarik uang tunai.
- Pendaftaran mandiri di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
- Pengambilan informasi produk di toko ritel dan pusat perbelanjaan.
Nah, Anda sudah tahu pengertian dan jenis POS yang bisa Anda pilih dan gunakan sesuai kebutuhan. Tapi jika masih bingung apa sih perbedaan antara POS tradisional dengan POS Cloud, maka Anda bisa membacanya pada artikel berjudul: Perbedaan Point of Sale Tradisional dan Cloud.
About
