Break Even Point (BEP) merupakan sebuah istilah yang sering digunakan ketika anda ingin menganalisa bagaimana kinerja sebuah perusahaan.
Nah, sebenarnya apakah anda tahu cara analisis break even point? Jika anda belum tahu, tentu bukan sebuah masalah. Mari kupas tuntas tentang Break Even Point.
Pengertian BEP
Sebelum bisa melakukan analisis break even point, anda harus tahu dulu apa itu break even point? Break Even Point adalah sebuah titik perhitungan di mana hasilnya nanti modal sama dengan pendapatan, jadi tidak ada kerugian maupun keuntungan.
Umumnya total keuntungan dan kerugian yang ada di titik 0 ini bisa terjadi jika perusahaan menggunakan fixed cost dalam pengoperasiannya serta volume barang yang dijual cukup untuk menutup fixed cost serta variable cost.
Jika Anda belum tahu beberapa komponen istilah dalam BEP tidak perlu khawatir karena kita bisa membahasnya satu per satu.
Komponen BEP
Ketika anda akan melakukan analisis break even point maka anda harus tahu tentang komponen dalam analisis tersebut.
Komponen penting dalam analisis BEP diantaranya fixed cost yang memiliki pengertian biaya tetap, sebenarnya apa maksudnya biaya tetap?
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak akan mengalami perubahan meskipun nantinya volume produksi akan berubah.
Selain fixed cost, anda akan mengenal variable cost atau biaya variabel. Biaya ini merupakan biaya yang berubah – berubah sesuai dengan perubahan selama volume produksi.
Komponen penting ketiga yakni revenue atau bisa diartikan sebagai penghasilan, komponen ini merupakan penjumlahan antara pendapatan yang diterima oleh para penjual barang.
Komponen terakhir yakni laba atau profit merupakan sisa dari penghasilan yang sudah dikurangi dengan fixed cost dan variable cost.
Konsep Dasar BEP
Jika masih merasa kebingungan dengan BEP maka ada baiknya mengetahui tentang konsep dasar BEP yang tertuliskan dalam buku Manajemen Keuangan. Biaya yang ada dalam sebuah perusahaan akan digolongkan dalam fixed cost dan variable cost.
Biaya variable seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan adanya perubahan volume. Selanjutnya, fixed cost tidak akan berubah meskipun nantinya terjadi perubahan kegiatan. Harga yang akan dianalisa selama satu periode merupakan harga unit konstan.
Ketika melakukan perhitungan analisis break even point maka jumlah produk yang diproduksi dianggap sebagai produk yang akan selalu habis terjual. Untuk jenis perusahaan yang menjual beberapa macam produk maka akan nantinya nilai “perimbangan hasil penjualan” produk tersebut dinilai tetap.
Keuntungan yang bisa anda dapatkan jika anda melakukan analisis BEP yakni anda tahu banyaknya investasi yang dibutuhkan agar bisa untuk mengimbangi besaran biaya yang dikeluarkan di awal dan menentukan margin.