Sebagai pebisnis, Anda perlu tahu cara menghitung HPP dan harga jual. Bagaimana rumus harga pokok penjualan? Rumus HPP secara umum adalah menambahkan persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih, kemudian menguranginya dengan persediaan akhir.
Namun perhitungan ini akan berbeda tergantung jenis usaha yang Anda jalankan, apakah perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, atau bisnis retail yang menjual barang secara eceran. Untuk penjelasan lengkapnya, simak uraian dalam artikel kali ini.
Pengertian HPP
Harga Pokok Penjualan atau biasa disingkat dengan HPP merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu Cost Of Good Sold (COGS). Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total semua biaya yang dikeluarkan secara langsung untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual.
Perhitungan HPP dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang Anda keluarkan ketika memproduksi barang atau jasa. Secara umum, perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
Pebisnis perlu mengetahui pengertian HPP dan cara menghitung HPP agar saat berjualan produk tidak hanya pakai feeling atau menetapkan harga produk secara asal-asalan.
Kalau hal ini yang Anda lakukan, sudah tentu bisa mengakibatkan bisnis tidak mendapatkan profit atau justru rugi. Itulah sebabnya, Anda perlu memahami dengan baik cara mudah menghitung Harga Pokok Penjualan. Tujuannya, agar Anda leluasa untuk menentukan harga jual dan bisa menentukan potongan harga untuk customer karena tahu HPP dasarnya.
Cara Menghitung HPP
Berikut ini adalah cara hitung Harga Pokok Penjualan (HPP) secara mudah:
CV Ayo Kerja pada tanggal 20 Juni 2023 memiliki data sbb:
- Persediaan barang sebesar Rp 20 juta.
- Pembelian yang dilakukan sebesar Rp 60 juta.
- Ongkos kirim sejumlah Rp 2 juta.
- Retur pembelian sebesar Rp 6 juta.
- Diskon pembelian sebesar Rp 1 juta.
- Stok Akhir Rp 20 juta.
Untuk menghitung HPP, berikut caranya:
1. Menghitung HPP Total Pembelian Bersih
Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Kirim) – (Retur Pembelian + Diskon Pembelian)
Pembelian Bersih = (60.000.000 + 2.000.000) – (6.000.000 + 1.000.000)
Pembelian Bersih = (62.000.000) – (7.000.000)
Pembelian Bersih = 55.000.000
2. Hitung Total Barang Siap Jual
Barang Siap Dijual = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
Barang Siap Dijual = 20.000.000 + 55.000.000
Barang Siap Dijual = 75.000.000
3. Cara Menghitung HPP
HPP = Barang Siap Jual – Stok Akhir
HPP = 75.000.000 – 20.000.000
HPP = 55.000.000
Maka Harga Pokok Penjualan = Rp55.000.000,-
Cara Menentukan Harga Jual
Harga jual adalah harga yang diberikan kepada customer.
Berikut ini cara menghitungnya:
Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non-Produksi (Lain-lain) + Profit yang Diinginkan
Misal:
Biaya Produksi adalah Rp. 32.000,-
Biaya Non-Produksi adalah Rp, 6.000,-
Profit yang Diinginkan adalah 8.000,-
Maka, menghitung harga jual bisa dengan menambahkan biaya produksi dengan biaya non produksi dan profit yang diinginkan. Berikut contohnya:
Harga Jual = 32.000 + 6.000 + 8.000
Harga Jual = 46.000
Mudah bukan?
Jadi, dalam menentukan harga jual, Anda harus menentukan profit yang diinginkan. Namun tetap harus memperhatikan harga jual produk sejenis di pasar. Jika harga jual Anda terlalu tinggi, maka produk akan sulit lagi dan modal jadi tertahan lama.
Setelah tahu cara menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan harga jual dengan mudah, ada cara lain yang lebih praktis. Anda bisa menggunakan aplikasi POS atau software POS yang sudah memiliki fasilitas cara menghitung HPP dengan lebih praktis.
Dengan cara ini, Anda tidak perlu menghitung secara manual. Cukup memasukkan data di awal secara benar. Ada beberapa software POS, seperti iReap Pro dari PT. Sterling Tulus Cemerlang.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang benar kepada Anda bahwa Harga Pokok Penjualan (HPP) tidak sama dengan Harga Jual.
Ditulis oleh:
Djoko Kurniawan | Konsultan Bisnis | Penggerak UMKM Indonesia
www.djokokurniawan.com
About
