Ingin memulai bisnis sendiri tanpa modal? Jika iya, Anda bisa membangun bisnis dengan sistem dropship yang tak perlu modal, bahkan tidak perlu punya stok barang.
Berbisnis sistem dropshipping menjadi peluang bagi siapa yang ingin memiliki usaha dan mendapatkan penghasilan dengan cara yang lebih mudah.
Yuk, simak cara jadi dropship dan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk menjadi seorang dropshipper yang sukses.
7 Langkah dan Cara Menjadi Pebisnis Dropship
1. Pilih dan Tentukan Niche Produk
Langkah awal yang sangat penting dalam perjalanan menjadi dropshipper adalah memilih niche produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pasar.
Untuk dapat menentukan niche yang tepat, Anda perlu mencermati tren pasar, perilaku konsumen, dan keunikan produk yang Anda tawarkan.
Kenapa sih memilih dan menentukan niche produk ini penting? Sebab, ketika Anda memilih produk yang tepat dan sesuai kebutuhan pasar, bisnis akan lebih cepat berkembang dan Anda bisa mendapatkan keuntungan.
Selain itu, memilih niche yang tepat juga memungkinkan Anda membangun brand identity yang lebih konsisten dan bisa lebih mudah menentukan strategi pemasaran kepada target audiens yang tepat.
2. Lakukan Riset Persaingan Pasar
Setelah menentukan produk yang mau Anda jual, coba lakukan riset persaingan pasar untuk mencari tahu seberapa besar potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Saat melakukan riset pasar, Anda beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:
- Siapa saja orang yang akan Anda jadikan target konsumen? Apa masalah yang banyak mereka hadapi dan kebutuhan utama mereka. Bagaimana preferensi mereka terhadap produk atau brand? Sebaiknya, Anda pahami dengan baik customer journey ya.
- Cari tahu kompetitor yang menjual produk yang sama dengan Anda. Bagaimana kualitas produk mereka?
- Cari tahu pula bagaimana cara mereka menerapkan strategi promosi dan pemasaran beserta harga jual yang mereka berlakukan.
- Cek harga pasar untuk produk yang sama supaya Anda bisa menentukan harga jual yang kompetitif.
- Saat menentukan harga jual, hitung dengan baik HPP, biaya operasional, dan margin keuntungan yang diinginkan.
- Evaluasi dan analisis potensi pasar, seperti tren yang sedang terjadi dalam masyarakat, musim tertentu (liburan, Ramadhan, dsb), permintaan produk sejenis di pasar, dan kondisi ekonomi di daerah tempat Anda menjalankan usaha.
- Platform apa saja yang banyak digunakan target konsumen yang mau Anda bidik? Apakah di platform tersebut ada banyak kompetitor yang menjual produk serupa dengan produk Anda?
3. Cari Supplier yang Kredibel
Kalau sudah memiliki data lengkap hasil dari riset di atas, serta sudah yakin untuk melanjutkan langkah menjadi dropship, maka sekarang waktunya memilih supplier.
Supplier atau pemasok barang harus yang profesional, memiliki kredibilitas yang baik, dan terpercaya. Ini tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk yang mereka jual, tetapi juga cara mereka memberi pelayanan kepada seller seperti Anda.
Beberapa hal yang perlu Anda pastikan ketika sedang mencari supplier yang kredibel, antara lain:
- Ketersediaan stok barang dan varian produk yang mereka jual.
- Kualitas pengemasan dan cepat tidaknya mereka merespons pesanan pelanggan.
- Harga yang kompetitif dan ada tidaknya biaya administrasi tambahan.
Jangan lupa, cari informasi sebanyak mungkin terkait kemampuan pemasok memenuhi dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen Anda serta tentang kebijakan retur. Ini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari.
Memilih supplier menjadi bagian paling krusial dalam persiapan membangun bisnis sistem dropship. Hal ini berkaitan dengan pengertian dropship adalah orang yang menjualkan produk orang lain.
Artinya, Anda sangat tergantung pada supplier yang menjadi pemasok produk untuk Anda jual dan keberadaan mereka menjadi fondasi penting yang menentukan kelangsungan bisnis Anda.
4. Tentukan Media Promosi dan Penjualan
Setelah berhasil memilih produk dan supplier yang tepat, langkah berikutnya adalah menentukan strategi promosi dan penjualan yang akan Anda gunakan harus ditayangkan pada media yang tepat.
Ini bukan tentang platform yang biasa Anda gunakan atau yang Anda sukai, tetapi harus platform yang banyak calon target konsumen Anda gunakan.
Oleh karena itu, pastikan Anda memilih media sosial, marketplace, atau platform e-commerce sesuai karakteristik target audiens.
Pahami preferensi dan kebiasaan konsumen agar dapat menyusun rencana promosi yang efektif. Apakah target audiens Anda lebih aktif di media sosial, atau lebih suka berbelanja melalui marketplace tertentu?
Memutuskan penggunaan media promosi dan pemasaran yang tepat akan mempengaruhi sejauh mana produk dapat mencapai sasaran pasar yang Anda inginkan.
5. Personalisasi Foto Produk
Agar bisa berjualan online sebagai dropship dengan mudah dan dapat menarik perhatian calon konsumen, alangkah baiknya kalau Anda melakukan personalisasi foto produk.
Maksudnya, buatlah foto produk yang sesuai dengan ciri khas bisnis yang Anda bangun. Tonjolkan fitur-fitur unik dari produk dan bikin foto produk di toko online Anda berbeda dengan foto produk yang seller lain gunakan.
Anda bisa menggunakan berbagai tools edit foto gratis untuk membuat foto produk berkualitas tinggi yang menarik, seperti Canva, Pic Collage, PicsArt, Pixlr, Photofy, dan sebagainya.
Jadi meskipun produk yang Anda jual sama dengan yang seller lain jual, namun dengan foto produk yang terlihat berbeda bisa memperbesar peluang konsumen lebih tertarik berbelanja di toko Anda.
Oh ya, selain foto produk, Anda juga harus membuat deskripsi dan spesifikasi produk yang detail untuk membantu konsumen memahami produk yang Anda jual. Lebih bagus lagi, kalau Anda juga menayangkan ulasan positif dari pelanggan yang sudah pernah berbelanja di toko Anda.
6. Buat Buyer Persona & Customer Acquisition Plan
Untuk mencapai keberhasilan dalam strategi pemasaran, penting untuk memahami secara mendalam siapa pelanggan potensial yang ingin Anda dapatkan.
Salah satu cara efektif yang bisa Anda lakukan adalah membuat buyer persona, yaitu representasi fiksi dari karakteristik dan perilaku ideal dari pelanggan.
Selain itu, buat juga customer acquisition plan, yaitu langkah-langkah spesifik untuk menarik perhatian calon pelanggan, mengonversi mereka menjadi pelanggan aktif, dan mempertahankan kepuasan pelanggan.
Nah, mengintegrasikan informasi dari buyer persona ke dalam customer acquisition plan, akan memudahkan Anda merancang strategi pemasaran yang lebih baik, dan membangun hubungan baik dengan pelanggan untuk waktu yang lama.
Pada akhirnya, hubungan baik yang Anda bangun tersebut dapat sekaligus mendorong pelanggan melakukan transaksi pertama serta pembelian berulang di masa depan.
7. Rancang Strategi Promosi yang Efektif
Ada banyak strategi promosi yang bisa Anda terapkan untuk membangun brand awareness dan meningkatkan visibilitas bisnis dropship yang Anda jalankan.
Anda bisa melakukan promosi dengan membuat berbagai konten menarik dan bermanfaat, kemudian menayangkannya di media sosial atau website. Bisa pula menggunakan iklan berbayar, menerapkan strategi email marketing, dan sebagainya.
Setelah menerapkan strategi promosi, lakukan juga analisis dan evaluasi, termasuk mempelajari customer journey dan membuat customer journey map. Penjelasan lengkap mengenai customer journey bisa Anda baca pada artikel lain di website ini, seperti:
- 6 Tahapan Customer Journey dan Contohnya.
- 5 Elemen Penting untuk Mapping Customer Journey.
- 4 Tipe dan Jenis Customer Journey Map Beserta Template-nya.
Kunci kesuksesan bisnis adalah konsisten menerapkan strategi promosi dan pemasaran yang efektif sehingga bisa memberi dampak signifikan pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Ingat, bisnis bisa terus berjalan kalau konsumen nyaman berbelanja dan bertransaksi dengan Anda.
Nah, Anda sudah tahu cara jadi dropship dan langkah awal memulai bisnis dropship. Selamat berbisnis ya. Lalu supaya bisnis Anda cepat berkembang, coba terapkan juga 7 Tips Penting yang Bikin Anda Sukses Jadi Dropshipper.
About
