Cara melakukan efisiensi biaya produksi bisa dengan mengurangi atau menemukan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan proses produksi, misalnya mengurangi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Tujuannya agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. Yuk, simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.
Penyebab Tingginya Biaya Produksi
Dalam proses produksi, sudah tentu ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga proses produksi berjalan lancar.
Sayangnya, dalam proses produksi itu pula bisa terjadi pemborosan dalam penggunaan bahan baku, pemborosan waktu kerja karyawan sehingga produktivitas tidak sesuai yang perusahaan harapkan, bahkan bisa pula dalam bentuk pemborosan modal kerja untuk membeli berbagai peralatan dan mesin produksi.
5 Cara Melakukan Efisiensi Biaya Produksi
1. Evaluasi Terhadap Pemborosan Bahan Baku
Masalah paling banyak terkait bahan baku adalah upaya membeli bahan baku dengan harga yang termurah dengan harapan bisa memberi keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.
Namun, bahan baku berkualitas buruk punya risiko kegagalan yang lebih besar, dan kualitas hasil produksi yang juga kurang bagus. Alih-alih untung, malah hal ini bisa membuat perusahaan mengalami lebih banyak rugi.
Untuk itu, evaluasi kembali penggunaan bahan baku secara keseluruhan. Pastikan karyawan bagian produksi bisa memaksimalkan penggunaan bahan baku, tidak memboroskan bahan baku (bahan baku yang terbuang, rusak karena kelalaian, kadaluarsa akibat kurang pemeriksaan dan pengawasan, dan sebagainya.
Hal penting berikutnya, hindari memiliki persediaan bahan baku dalam jumlah besar. Sebab, modal usaha jadi tertahan akibat tumpukan bahan baku yang tidak bisa segera dijual. Selain itu, meminimalkan kemungkinan bahan baku kadaluarsa atau rusak akibat penyimpanan.
2. Perencanaan dalam Pembelian Bahan Baku
Buat rencana pembelian bahan baku secara cermat dan teliti. Jalin kerja sama dengan supplier yang bisa menyediakan bahan baku berkualitas baik dengan harga yang juga bersaing. Selain itu, beli bahan baku sesuai kebutuhan ditambah sedikit sebagai cadangan.
Lakukan pencatatan secara detail dan hitung secara berkala berapa banyak bahan baku yang digunakan dalam satu kali produksi. Pencatatan yang rapi dan terorganisir baik akan memudahkan Anda untuk pengadaan bahan baku yang lebih baik pada pembelian selanjutnya.
3. Mengefisiensikan Tenaga Kerja dan Cegah Pemborosan Waktu Kerja
Efisiensi biaya untuk tenaga kerja tidak berarti Anda perlu melakukan jumlah tenaga kerja. Melainkan, Anda perlu memastikan semua tenaga kerja yang Anda miliki bisa bekerja dengan baik produktif, dan tidak malas-malasan (melakukan pemborosan waktu kerja).
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengefisiensikan biaya tenaga kerja, antara lain:
- Membuat jadwal kerja agar kinerja karyawan tetap terjaga dan tidak membuat karyawan kelelahan.
- Menyesuaikan upah karyawan bagian produksi berdasarkan waktu bekerja dan hasil kerjanya. Tujuannya agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu kerja atau hanya makan gaji buta saja.
- Memastikan kesejahteraan karyawan untuk mengurangi terjadinya turnover. Ini bisa menghemat pengeluaran perusahaan, mengingat biaya rekrutmen jauh lebih besar untuk mendapatkan tenaga kerja yang masih belum diketahui secara pasti kinerjanya.
- Memastikan terjaminnya keselamatan kerja dan suasana kerja yang kondusif. Cara ini akan meningkatkan kenyamanan pekerja dalam melakukan proses produksi dan membuat mereka lebih loyal juga terhadap perusahaan.
4. Memaksimalkan Kinerja Mesin dan Peralatan Produksi
Ada banyak perusahaan yang mengalami pengeluaran besar hanya untuk perawatan dan perbaikan mesin serta peralatan produksi. Bahkan sering pula terjadi, mesin rusak dan tak dapat digunakan, padahal durasi dan waktu penggunaan masih sedikit.
Penyebabnya, cara penggunaan mesin yang kurang tepat, mesin tidak mendapatkan “waktu istirahat” dan jarang mendapatkan perawatan. Bisa pula karena pekerja tidak tahu cara mengoperasionalkan mesin dengan benar.
Untuk mencegahnya, Anda harus memastikan karyawan yang bertugas mengoperasikan mesin dan peralatan produksi memang sudah menguasai cara kerja mesin.
Selain itu, lakukan perawatan mesin dan peralatan secara berkala dan biasakan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi mesin sebelum memulai produksi.
5. Kurangi Pengeluaran Biaya Overhead dan Pemborosan Modal Kerja
Kurangi biaya overhead yang berhubungan dengan proses produksi. Misalnya dengan mengurangi upah lembur (dan mengefisienkan jam kerja saja), mengurangi biaya listrik dengan cara mematikan listrik ketika jam kerja berakhir.
Bisa pula dengan menghemat penggunaan air dengan cara tidak membuang-buang air atau membiarkan air mengalir terus menerus dan terbuang percuma.
Untuk bisa meminimalkan semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi, Anda tentu perlu punya catatan seluruh biaya-biaya tersebut terlebih dahulu. Pencatatan yang detail, termasuk catatan stok barang, memudahkan Anda untuk melakukan analisis dan evaluasi terkait biaya produksi.
Nah, agar memudahkan proses pencatatan seluruh biaya dan stok barang, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir gratis maupun aplikasi kasir berbayar. Jangan lupa, cari tahu pula mengenai Apa Itu Biaya Produksi dan Apa Saja Komponen Biaya Produksi?