Banyak orang yang menganggap pengertian Break Even Point (BEP) sebagai balik modal. Padahal bukan lho. Sebab, balik modal dalam ilmu akuntansi disebut sebagai Return of Investment (ROI).
ROI artinya modal yang Anda keluarkan saat menjalankan bisnis sudah bisa memberikan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Lalu, apa pengertian BEP? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di artikel iReap ini.
Pengertian Break Even Point Menurut Para Ahli
Apa itu BEP? Break even point adalah perhitungan di mana nantinya jumlah pendapatan dari bisnis sama dengan jumlah modal yang dikeluarkan. Jika bingung, BEP bisa diartikan sebagai titik impas dari sebuah bisnis.
Dalam buku Analisa Atas Laporan Keuangan disebutkan bahwa pengertian Break Even Point (BEP) adalah kondisi di mana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan (laba) dan tidak juga menderita kerugian.
Dengan kata lain, biaya yang keluar saat proses produksi suatu produk sudah tertutupi pendapatan dari penjualan produk tersebut.
Untuk lebih memahami BEP, simak beberapa pengertian BEP menurut para ahli berikut ini:
1. BEP = Earning Before Tax and Interest
Menurut ahli, seperti Garrison dan Noreen, mengatakan bahwa pengertian BEP menekankan pada angka penjualan yang perlu dicapai untuk menutupi total biaya operasional yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Pengumpulan nilai jual produk disebut mencapai BEP apabila laba yang terkumpul adalah laba bersih dan nilainya sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi.
Bahkan Garrison dan Noreen juga menjelaskan bahwa BEP adalah total penjualan sebelum kena pajak dan bunga, di mana hal tersebut perlu Anda hitung secara detail dengan terlebih dahulu melihat biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan selama produksi.
2. BEP = Cost Volume Profit Analysis
Bagi pakar manajemen bisnis, Abdullah, break even point adalah salah satu tolok ukur cost volume profit analysis, di mana manajemen atau pimpinan perusahaan baru bisa memutuskan harga jual terkait kondisi keuangan perusahaan. Tentunya setelah mengkaji beberapa hal terkait BEP, seperti:
- Berapa angka minimal produksi agar harga jual yang ditentukan tidak menyebabkan kerugian, terlebih ketika kondisi permintaan tidak lebih tinggi dari angka penawaran.
- Menentukan berapa jumlah produk atau jasa yang harus terjual di pasaran untuk mencapai angka laba tertentu.
- Penentuan berapa persentase penurunan penjualan yang masih bisa ditoleransi oleh perusahaan agar tidak menderita kerugian yang signifikan.
3. BEP adalah Volume Jual Sama Dengan Jumlah Beban
Pengertian BEP menurut para ahli, di antaranya Henry Simamora, Bambang Riyanto, dan Rony, menyebutkan bahwa BEP akan tercapai ketika jumlah pendapatan dari penjualan yang terjadi memiliki nominal sama persis dengan jumlah beban atau biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi.
Dengan kata lain, tidak ada kondisi pengusaha mendapat laba bersih maupun rugi bersih.
4. Laba Sama Dengan Nol
Menurut praktisi pendidikan ekonomi bisnis, Mulyadi, Sigit, hingga PS. Djarwanto, BEP adalah cara yang dipakai oleh seorang pebisnis untuk menghitung volume penjualan minimum agar usaha tidak menderita kerugian atau laba ada di angka nol.
Bagi orang awam, kondisi semacam ini masuk kategori impas. Sebab, ketika melakukan perhitungan laba rugi ditemukan kalau usaha tidak mendapatkan laba, tetapi juga tidak mengalami rugi,
5. Total Pendapatan = Total Biaya
Ada lagi pengertian BEP menurut Zulian Yamit dan S. Munawir yang pendapat mereka juga banyak digunakan dalam berbagai referensi ilmiah terkait BEP.
Kedua ahli tersebut menyatakan bahwa BEP adalah pendapatan total sama dengan total biaya produksi yang sudah dijumlah keseluruhan, termasuk sudah menghitung biaya tetap maupun biaya variabel.
Jadi, bagaimana cara mengetahui usaha mengalami BEP dengan cepat dan mudah? Anda bisa menggunakan aplikasi kasir iReap.
Sebab, pembuatan aplikasi kasir iReap berdasarkan perhitungan BEP yang sudah dijelaskan di atas. Bahkan menggunakan aplikasi ini memungkinkan pemilik usaha pemula bisa secara cepat titik BEP bisnis dengan metode sederhana.
Apa Fungsi Break Even Point?
Jika return of investment berfungsi sebagai analisis atas efisiensi dari modal yang digunakan, maka BEP memiliki fungsi untuk mengefisiensikan apa yang diproduksi guna mendapatkan keuntungan yang optimal.
Jika ingin lebih jelasnya, berikut fungsi BEP:
1. Menentukan Volume Barang yang Diproduksi
Manfaat BEP bagi pengusaha untuk menentukan besaran volume barang yang akan diproduksi. Artinya, Anda bisa mendapatkan proyeksi laba yang mungkin perusahaan dapatkan setelah menentukan volume produksi.
2. Efisiensi Proses Lanjutan
Anda sebagai pengusaha bisa menentukan langkah efisiensi selanjutnya. Misalnya, mengurangi beban yang dianggap tidak dibutuhkan dalam kinerja perusahaan.
3. Mengetahui Perubahan Nilai Laba
Adanya perhitungan BEP memudahkan Anda mengetahui perubahan nilai laba yang mungkin saja terjadi ketika ada perubahan harga produk. Hal ini sesuai dengan pengertian BEP yang menyebutkan bahwa nilai BEP dan harga produk yang dijual berada dalam garis linier.
Artinya apa? Ya saat salah satu point dalam definisi tersebut tinggi, maka point lainnya yang berada dalam garis tersebut juga akan tinggi. Namun ingat, perhitungan BEP hanya akan akurat jika Anda menghitung komponen dalam BEP, yaitu biaya tetap, biaya variable, harga jual dan pendapatan.
Anda sudah tahu pengertian BEP dan fungsi BEP dari artikel ini. Namun supaya lebih paham, baca juga tentang manfaat BEP di sini: Manfaat BEP Bagi Perusahaan.